sekelumit artikel: Mencari Presiden untuk Negeri “Gemah Ripah Loh Jinawi”

23.02

Mencari  Presiden untuk Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi,”

Dewasa ini partai politik di Indonesia diwarnai dengan pencarian dan pencalonan presiden RI 2014. Ya, tinggal dua tahun lagi rakyat Indonesia akan beramai-ramai memilih presiden yang telah dicalonkan yang belum tentu sesuai dengan kriteria yang rakyat harapkan. Sementara itu pengertian presiden sendiri adalah seorang pemimpin yang mampu mempengaruhi rakyatnya untuk mengikuti keinginannya. Dan tentunya seorang presiden harus mempunyai kecakapan berbicara.
Selama ini rakyat selalu mencari-cari presiden masa depan yang bisa mengubah negerinya menjadi seperti apa yang selalu di gaungkan yaitu  Gemah Ripah Loh Jinawi,” mungkinkah negeri yang katanya kaya raya ini bisa menjadi tuan tanah di tanahnya sendiri. Ntahlah, kita lihat nanti.
Kembali kepada pencarian presiden masa depan yang tentunya memerlukan beberapa kriteria diantaranya adalah :
Pertama : Jujur. Dimanapun anda berada kejujuran adalah poin penting dan vatal. Bayangkan jika seorang pemimpin setinggi presiden membohongi rakyatnya bisa dilihat apa yang akan terjadi tentunya Negara akan hancur.
Ke dua : Berani. Menjadi pemimpin harus berani. Berani dalam bertindak, mengambil kebijakan, dan menanggung resiko. Poin ini penting saat Negara dalam sengketa dengan Negara lain.
Ke tiga : Menjadi diri sendiri. Apa jadinya bila seorang presiden tidak pede dengan dirinya sendiri. Seorang presiden haruslah menampilkan sosoknya tanpa meniru gaya pemimpin lain. Saya yakin setiap orang pasti berbeda dan mempunyai gaya tersendiri dalam hal apapun termasuk seorang presiden yang mempunyai gaya tersendiri dalam mengambil kebijakan dan berperilaku.
Ke empat : Kritis. Presiden yang baik seharusnya tidak langsung menerima apa yang telah ada. Presiden sebagai kepala Negara harus bersikap intelijen dan berwibawa. Selain itu juga mempunyai ide-ide segar dalam memecahkan permasalahan yang ada. Jadilah pengkritik sekaligus konseptor.
Ke lima : Agamawan. Seorang presiden Sudah seharusnya menyeimbangkan antara kebutuhan rohaniah dan duniawiah. Semakin taat sang presiden kepada agamanya semakin takutlah ia untuk berbuat dosa.
Ke enam : Berani turun ke jalan. Seorang pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang mau melihat langsung kehidupan rakyatnya. Bukannya malah di kawal dan mengganggu lalu lintas. Pemimpin sejati adalah kawan rakyat kecil. Dan Presiden adalah pemimpin yang bearti harus siap mendengarkan keluh kesah rakyatnya. Presiden sebagai public figur tak seharusnya membiarkan rakyatnya mati kelaparan diluar sana atau membiarkan para wanita diperlakukan bak budak. Presiden harus berani turun ke jalan dan meninjau ke rumah-rumah bahkan desa terpencil sekalipun. Pada poin ini kita bisa lihat seberapa besar tingkat kepedulian presiden kepada rakyatnya.
Ketujuh : Tidak plin-plan. Bila seorang presiden plin-plan maka ia akan mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu sehingga bisa mengganggu keseimbangan Negara.
Ke delapan : Mendahulukan kepentingan rakyatnya dengan menciptakan akses kesehatan gratis, pendidikan gratis, menegakkan hukum, menciptakan lapangan pekerjaan, melatih keterampilan hidup, tidak ada perumahan kumuh, sumber daya alam yang layak, dan lain-lain.
Ke Sembilan : Cinta budaya dan seni daerah serta budaya dan seni daerah sebagai cara untuk Go Internasional. Adalah salah satu cara untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri sekaligus menjaga supaya aset budaya dan seni daerah tidak diakui Negara lain. Semoga dengan presiden bersikap seperti itu rakyatpun menjadi tertarik untuk menjaga dan melestarikan aset daerah mereka masing-masing. Supaya tidak ada kejadian berulang seperti Reog Ponorogo yang diakui sebagai milik Negara tetangga. Lebih dari itu budaya dan seni daerah adalah identitas dan kepribadian suatu bangsa.
Ke sepuluh : Loyalitas. Tidak mengkhianati rakyatnya. Dalam hal ini memiliki pengertian komitmen akan janji yang pernah diucapkan sebelum menjadi presiden. Misalnya tidak bermewah-mewah dengan memakai uang rakyat. Pergunakanlah fasilitas seperlunya. Jangan sampai terjadi pembengkakkan belanja Negara.
Ke sebelas : Paham dengan butir-butir yang di kandung dalam Pancasila dan mengamalkannya serta mengetahui tehnik-tehnik pertahanan dan diplomasi.
Ke dua belas : Tidak menangisi maupun terbuai dengan masa lalu tetapi menggunakan masa lalu sebagai pembelajaran. Karena bagaimanapun juga masa lalu tak akan kembali lagi. 
            Ke dua belas kriteria diatas tentunya hanya segelintir kriteria yang diharapkan oleh rakyat. Tetapi saya berkeyakinan jika ke dua belas criteria tersebut di jalankan maka presiden masa depan yang pantas untuk Indonesia yang lebih baik telah ditemukan. Yang tentunya presiden tersebut tidak hanya pandai politik dan bersilat lidah saja.

            Ingat untuk menjadi presiden di Negeri Gemah Ripah Loh Jinawi,” tidaklah sulit asalkan benar-benar memahami posisi yang akan diraih dengan tidak meninggalkan kriteria-kriteria yang telah ada. Jangan pernah menjadi kacang yang lupa kulitnya. Siapapun yang akan menjadi presiden masa depan haruslah mengerti dan bisa menyelesaikan permasalahan bangsa ini. Karena keberhasilan negeri ini nantinya adalah anda sebagai presiden masa depan yang akan menentukannya.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images