cerbung: catatan cinta
23.11
Catatan Yuci pada Juli 2013
Hujan telah reda begitu saja. Lalu
seketika beralih gerimis. Sedang rindu ini telah sedari tadi larut dalam kenangan.
Bergejolak menyerupa sesal. Membuat aku betah berlama-lama berdiri di depan
jendela kamar motel yang aku sewa dua hari lalu. Jendela yang terbuka
menyebarkan aroma hujan. Rintik-rintik hujan berkecipratan mengenai pipiku. Sengaja
aku rentangkan tanganku, memejamkan mata lalu menengadahkan kepala ke langit.
Ku hadirkan kenangan itu kembali. Rasanya sungguh berbeda, bila dulu sesak yang
terasa kini malah rindu berbaur sesal yang kurasakan.
Mungkin aku perlu menangis. Agar
sesal ini berkurang. Mungkin saja bisa terjadi, hanya saja untuk rindu yang
terasa tak akan berkurang. “fhuhh…” aku menarik nafas kemudian mengeluarkannya.
Ku tutup jendela kamar lalu beranjak menuju kasur. Hening.
Aku terbangun tatkala hpku
berbunyi. Rupanya satu sms yang masuk. “ dari nomor tak dikenal” aku mendelikkan
mataku dan membaca isi sms;
Suatu hari
hujan akan membawa kenangan. Bermula
dengan merindu dan berakhir dengan sesal.
Kata-kata ini
seharusnya hanya tertulis di diaryku sewaktu aku SMA.Bagaimana bisa ada yang
tahu. Aku sama sekali tak pernah mempublikasikan. Penasaran, aku pun membalas
sms itu;
Lalu jika
hanya berujung pada sesal , lebih baik aku tak perlu mengenang. Selamanya.
Tak berapa lama
kuterima kembali sms dengan nomor yang sama;
kita perlu
merindu. Kita butuh sesal. Hanya sebagai keyakinan kelak.
Kata-kata ini
seperti menohokku. Kemudian aku pun membals kembali sms itu;
Kapankah
keyakinan itu akan datang? Sebab raga ini tak bisa menanti terlalu lama. Raga
ini akan mati dengan sendirinya. Sementara jiwa akan mengutuk.
Aku menunggu
balasan sms. Namun hingga dua jam tak ada balasan. Lebih baik aku menyiapkan
diri untuk presentasi nanti malam.
Catatan Wize
Maret 2004
Siapa gadis berambut panjang itu, yang telah membuat jantungku berdebar-debar.
Siapa gadis berambut panjang itu, yang telah membuat jantungku berdebar-debar.
Juni 2004
Tuhan, aku melihatnya kembali. Menyendiri di bangku taman. Sepertinya dia sedang menulis sesuatu. Aku ingin tahu apa yang ditulisnya.
Tuhan, aku melihatnya kembali. Menyendiri di bangku taman. Sepertinya dia sedang menulis sesuatu. Aku ingin tahu apa yang ditulisnya.
Juni 2004
Masih di bulan yang sama dengan rasa
yang sama. Aku ingin memiliki gadis itu; Yuci.
Juli 2006
Malam ini tepat tiga tahun aku menulis surat untuk Yuci. Aku ingin mengakhiri semua lelucon ini. Tuhan, kuatkan dia.
Malam ini tepat tiga tahun aku menulis surat untuk Yuci. Aku ingin mengakhiri semua lelucon ini. Tuhan, kuatkan dia.
*********
Yuci sangat bahagia. Akhir-akhir ini
dia sering menerima surat dari orang yang sama. Yuci tak pernah tahu siapa
penulis surat
bersambung.....
0 komentar