puisi: 21 02 20 12

00.05

21 02 20 12



malam ini aku merangkai kata untuk kesekian kalinyamenahan kantuk yang sedari tadi telah melenakanya, aku sadar dengan konsekuensinyalingkaran hitam akan segera menggelayut di matakupersis mata panda aku tahu betulya, seperti halnya aku tahu hari iniadalah hari pencerminan dari segala halcermin berbias rumitbagai berserabut layaknya pikiranku 21 02 20 12indah bukan,ya, ini adalah pencerminan perasaan kulahir oleh dua yang satudan bersatu untuk berdua perasaan ku di tengahi oleh kehampaan yang perlahan berubah kebersamaanlalu bagai angin lalu kebersamaan itu hampa 2 simbol suci1 untuk awal kehidupan0 mencari ke bersamaan2 ketika kebersamaan telah di raih2 semua bagai irama padang pasir  begitu memabukkan0 kala tak ada lagi kebersamaan itu1 untuk kesendirian sebagai awal bersatu2 berakhir dalam kebersamaan "oahemm..."aku menguap untuk kesekian kalinya........segera aku bergegas mencuci muka kulalu beranjak menuju peraduan "klipp..." lampu mati Dalam keremangan diantara pucuk-pucuk pohon akasia seberkas cahaya menyelimuti mimpi ku.Lelap.

                                      

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images