puisi: desember kedua
00.25
Semenjak aku meninggalkan desember. Ada sumber yang berderu.
Mengajak berunding pada jarak. Perlahan aku tersengal-sengal. Jarak tersirap
debar. Bunyinya berdetak menyesap kalbu. Agar aku segera menyelinap ke dalam
celah matamu. Mata yang mencari-cari tatapan
lama. Suara yang mencuri dengar cerita terdahulu. Menyesap rindu kembali.
Menuju desember kedua.
0 komentar